Pengertian Gempa Bumi – Tidak banyak yang mengerti tentang gempa bumi hingga kemunculan seismologi pada mula abad ke-20. Seismologi adalah studi ilmiah tentang seluruh aspek gempa bumi. Seismologi membalas pertanyaan yang telah lama terdapat seperti kenapa dan bagaimana gempa bumi terjadi. Encyclopaedia Britannica mencatat, selama 50 ribu gempa bumi tidak jarang terjadi masing-masing tahun di semua bumi.
Dari jumlah tersebut, selama 100 gempa berukuran lumayan besar dengan akibat kerusakan tinggi, terlebih bila terjadi di sekitar area pemukiman. Gempa bumi yang hebat terjadi rata-rata satu kali per tahun. Gempa bumi bertanggung jawab atas jutaan kematian dan kehancuran properti yang tak terhitung jumlahnya.
Pengertian Gempa Bumi
Gempa Bumi adalah getaran yang terjadi pada permukaan bumi yang diakibatkan pelepasan energi dari dalam dengan tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismatik. Gempa Bumi yang diakibatkan oleh pergerakan kerak Bumi (lempeng bumi). Frekuensi sebuah wilayah, mengacu pada macam dan ukuran gempa Bumi yang dialam dalam bebrapa periode.
Pengukuran gempa Bumi menggunakan alat Seismometer. Moment magnitudo adalahskala yang biasa, dimana gempa bumi terjadi untuk seluruh dunia. Skala Rickter merupakan skala yang diadukan oleh observatorium nasional yang diukur pada skala besarnya lokal 5 magnitude.
Kedua skala yang sama pada rentang angka tersebut valid. Gempa 3 magnitude atau atau lebih beberapa besar nyaris tidak terdapat serta bila besarnya 7 lebih berpotensi menyebabkan kehancuran serius di adaerah yang luas, tergantung di kedalaman gempa.
Gempa Bumi terbesar yang bersejarah telah lebih dari 9, walaupun tidak terdapat batasan besarnya. Gempa Bumi besar yang terkhir besarnya 9,0 atau lebih banyak adalah 9,0 magnitudo gempa di Jepang pada tahun 2011 (per Maret 2011), serta gempa Jepang tebesar sejak pendaftaran dilakukan. Intensitas getaran diukur pada modifikasi Skala Mercalli.
Penyebab Terjadinya Gempa Bumi
Umumnya gempa bumi disebabkan dari lapisan energi yang didapatkan tekanan yang disebabkab lempengan yang bergerak. Semakin lama desakan tersebut semakin membesar pula dan akhirnya menjangkau pada suasana dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh penggiringan lempengan. Di saat tersebut pula gempa Bumi bakal terjadi.
Pembesaran lempeng bumi dapat menyebabkan gempa bumi karena dalam peristiwa itu dibuntuti dengan pelepasan sebanyak energi yang besar. Di samping pergeseran lempeng bumi, gerak lempeng bumi yang saling menjauhi satu sama beda juga dapat menyebabkan gempa bumi. Hal itu diakibatkan saat dua lempeng bumi bergerak saling menjauh, bakal terbentuk lempeng baru diantara keduanya.
Lempeng baru yang telah terbentuk memiliki berat jenis yang jauh lebih kecil dari berat jenis lempeng yang lama. Lempeng baru terbentuk bakal mendapat tekabab yang lumayan besar dari dua lempeng lama sampai-sampai akan bergerak ke bawah serta memunculkan pelepasan energi yang juga lumayan besar.
Terakhir merupakan gerak lempeng yang saling menghampiri juga dapat menyebabkan gempa bumi. Pergerakan dua lempeng yang saling mendepat juga dominan pada terbentuknya gunung. Seperti yang terjadi pada gunung Everest yang terus tinggi diakibatkan gerak lempeng di bawahnya yang kian lama kian mendekat serta saling bertumpuk.
Gempa bumi lazimnya tejadi di perbatasan lempengan-lempengan itu, Gempa bumi yang paling parah lazimnya terjadi pada pertabatasan lempengan kompresional serta translasional. Gempa Bumi konsentrasi pada bisa jadi besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam merasakan tansisi fase di kedalaman lebih dari 600 km.
Bebarapa gempa bumi beda juga dapat terjadi diakibatkan pergerakan magma dalam gunung berapi. Gempa bumi laksana itu dapat menjadi fenomena akan terjadi letusan gunung berapi. Beberapa gempa Bumi (jarang namun) pun terjadi diakibatkan penumpukan massa air yang begitu besar dibalik dam, laksana Dam Karibia di Zambia, Afrika.
Sebagaian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi diakibatkan injeksi atau akstraksi cairan ke/dari dalam bumi (contoh, pada sejumlah pembangkit listrik tenaga panas Bumi serta di Rocky mountain Arsenal). Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal tersebut dapat membuat semua ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilaksanakan oleh pemerintah. Gempa bumi disebabkan oleh insan seperti ini disebut juga seismisitas terinduksi.
Baca juga: Pengertian Makalah
Jenis Gempa Bumi
Jenis gempa bumi dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
1. Berdasarkan Penyebab
- Gempa Bumi Tektonik
Gempa bumi tektonik tersebut diakibatkan dengan adanya aktivitas, yaitu pergeseran lempeng-lempeng tektonik dengan seketika yang mempunyai kekuatan dari yang terkecil sampai yang paling besar. Gempa bumi tersebut tidak sedikit menimbulkan bencana dan kehancuran pada alam di bumi, getaran BUmi yang kuat dapat menjalar borongan bagian Bumi. Gempak bumi ini diakibatkan oleh pelepasan tenaga yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik laksana layaknya gelang karet ditarik serta dilepas dengan tiba-tiba.
- Gempa Bumi Tumbukan
Gempa bumi tersebut diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke bumi, jenis gempa bumi ini tidak tidak jarang terjadi.
- Gempa Bumi Runtuhan
Gempa bumi itu umumnya terdapat pada wilayah kapur maupun pada wilayah pertambangan, gempabumi ini tidak tidak jarang terjadi serta mempunyai sifat lokal.
- Gempa Bumi Buatan
Gemap bumi produksi adalah gempa bumi yang disebabkan oleh kegiatan dari manusia, yakni peledakan dinamit, nuklir atapun yang dipukulkan ke permukaan bumi.
- Gempa Bumi Vulkanik (gunung api)
Gempa Bumi ini terjadi dampak adanya kegiatan magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan mengakibatkan timbulnya ledakan yang pun akan memunculkan terjadinya gempa bumi. Gempa bumi tersebut melulu terasa di dekat gunung api tersebut.
2. Berdasarkan kedalaman
Gempa bumi itu terjadi diakibatkan adanya kegiatan magma, yang lazimnya terjadi sebelum gunung apu meletus. Jika keaktifitasnya semakin tinggi maka akan mengakibatkan keluarnya ledakan yang pun akan mengakibatkan gempa bumi. Gempa bumi itu melulu terasa di dekat gunung api itu.
- Gempa Bumi Dalam
Gempa bumi dalam merupakan gempa bumi yang hiposentrumnya berada lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi (di dalam kerak bumi). Gempa bumi dalam pada lazimnya tidak terlampau berbahaya.
- Gempa Bumi Menengah
Gempa bumi menegah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada antara 60 km sampai 300 km di bawah permukaan bumi. Gempa bumi menengah pada bisanya menimbulkan kehancuran ringan serta getarannya lebih terasa.
- Gempa Bumi Dangkal
Gempa bumi dangkal yakni gempa bumi yang hiposentumnya pada posisi tidak cukup dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa bumi itu menimbulkan kehancuran yang besar. Berdasarkan gelombang/getaran gempa.
- Gelombang Primer
Gelombang primer (gelombang lungituudinal) yaitu gelombang atau getaran yang merambat di tubuh bumi dengan kecepata selama 7-14 km/detik. Getaran itu dari hiposentrum.
- Gelombang Sekunder
Gelombang skunder (gelombang transversal) merupakan gelombang atau getaran yang merambat, misalnya gelombang primer dengan kecepatan yang telah berkurang, yakni 4-7 km/detik. Gelombang sekunder tidak dapat merambat lewat lapisan cair.
Baca juga: Pengertian SPK
Proses Terjadinya Gempa Bumi
Gempa bumi yang terjadi dampak adanya pergeseran lempeng bumi pun disebut sebagai gempa bumi tektonik yang luas daerahnya paling susah diduga dan diprediksi.
Berbeda dengan gempa bumi yang terjadi dampak aktivitas gunung api aktif, dimana luas wilayah yang terjadi kira kira tidak jauh dari tempat gunung berapi aktif tersebut. Gempa bumi tektonik dalam prosesnya juga dipecah ke dalam sejumlah jenis inilah ini.
Jenis yang kesatu dari gempa bumi tektonik ialah gempa bumi yang disebabkan oleh kegiatan lempeng bumi yang bergerak saling berjauhan. Lempeng bumi yang bergerak saling menjauh ini, dapat menyebabkan terbentuknya lempeng baru salah satu lempeng bumi yang bergerak saling menjauh itu.
Lempeng bumi yang baru terbentuk ini memiliki berat jenis yang lebih kecil dikomparasikan lempeng yang bergerak saling menjauh, sehingga menciptakan lempeng baru ini menerima desakan yang lebih banyak dari kedua lempeng lainnya.
Tekanan berikut yang dapat menyebabkan gempa bumi. Jenis kedua ialah jenis pergerakan lempeng bumi yang saling bergeser satu sama lain. Proses terjadinya gempa bumi pada jenis kedua ini nyaris sama dengan jenis kesatu yang bergerak saling menjauh.
Jenis yang ketiga ialah adanya pergerakan lempeng bumi yang bergerak saling menghampiri atau saling bertumpuk satu sama lain. Pergerakan lempeng yang saling menghampiri ini dapat menciptakan permukaan bumi terdapat yang lebih tinggi dan lebih rendah satu sama lain, contohnya ialah adanya dataran rendah dan dataran tinggi.
Contoh lainnya yaitu yang terjadi pada Gunung Everest yang lempeng di bawah gunung ini bergerak saling bertumpuk dan menciptakan Gunung Everest ini menjadi semakin tinggi.
Proses terjadinya gempa bumi dampak aktivitas gunung api aktif ialah proses gempa bumi yang terjadi dampak gunung itu akan atau mengawali proses letusannya. Berdasarkan dua proses diatas, maka tidak heran andai wilayah di Indonesia adalahwilayah yang rawan terjadi gempa bumi.
Selain sebab terletak di wilayah cincin api, dan memiliki gunung api yang paling banyak, Indonesia pun adalahwilayah yang menjadi titik temu dua lempeng besar yang terdapat di dunia.
Cara Mengukur Gempa Bumi
Energi dari gempa bumi bergerak melewati bumi dalam getaran yang dinamakan gelombang seismik. Seismograf ialah alat atau sensor getaran yang biasa dipakai untuk mendeteksi gempa bumi atau getaran pada permukaan tanah.
Para ilmuwan bisa mengukur gelombang seismik ini melewati instrumen atau perangkat yang dinamakan seismometer atau seismograf itu. Seismometer mendeteksi gelombang seismik di bawah instrumen dan mencatatnya sebagai susunan zig-zag. Rekaman gempa bumi yang diciptakan disebut seismogram.
Baca juga: Pengertian Arsip
Gempa Bumi Terdahsyat di Indonesia
Gempa bumi sangat dahsyat yang pernah terjadi di Indonesia ialah gempa bumi yang melanda wilayah Aceh, dan beberapa Sumatera Utara. Gempa ini terjadi pada tanggal 26 Desember tahun 2004 silam. Gempa bumi ini berepisentrum di Samudra Hindia, dan memiliki kekuatan yang paling besar yakni 9,3 skala Richter.
Gempa itu tidak melulu berdampak untuk Indonesia, namun pun Thailand, Malaysia, India di unsur pantai Timurnya, dan sampai mencapai Sri Lanka. Dilaporkan sejumlah sekitar ratus ribuan orang meninggal dunia, puluhan ribu orang menghilang, dan ratus ribuan lokasi tinggal yang hilang.
Gempa dahsyat ini tidak melulu membawa kehancuran besar, tapi pun membawa gelombang Tsunami yang pun sangat dahsyat sehingga mengakibatkan tingkat kehancuran dan kerugian material yang paling besar, dan pun korban jiwa yang lebih banyak lagi.
Ombak Tsunami yang menyapu wilayah ini diduga setinggi Sembilan meter, dan bencana ini pun tergolong sebagai bencana yang mengakibatkan kematian terbesar sepanjang sejarah manusia.
Saking kuatnya gelombang Tsunami ini, gelombangnya dapat dialami hingga mencapai wilayah Afrika laksana Tanzania, dan Somalia. Gempa ini pun menjadi gempa terbesar yang pernah menimpa Indonesia di era modern, dan menyebabkan korban meninggal yang paling banyak.
Demikianlah penjelasan tentang Gempa Bumi dari RuangPengetahuan.Co.Id semoga bermanfaat dan menambah wawasan kalian, sampai jumpa..