Pengertian Filsafat Ilmu

Posted on

Pengertian Filsafat Ilmu – Ilmu berjuang menjelaskan karakter alam yang sebetulnya dan teknik teori ilmu pengetahuan bisa menjelaskan gejala yang terjadi di alam.

Untuk destinasi ini, ilmu memakai bukti dari eksperimen, deduksi logis serta pemikiran rasional untuk meneliti alam dan individual di dalam sebuah masyarakat.

Sebelum hingga pada pengertian filsafat ilmu maka terlebih dahulu dideskripsikan definisi filsafat. Filsafat ialah disiplin yang mempelajari objek-objek kemanusiaan secara lengkap (komprehensif), merangkum, spekulatif rasional, dan mendalam hingga ke akarnya (radiks), sehingga didapatkan inti hakiki dari objek yang dipelajari.

Pengertian Filsafat Ilmu

Filsafat ilmu merupakan cabang filsafat yang mempelajari dan mempertanyakan secara sistematis tentang hakikat pengetahuan ilmu yang bersangkutan dalam masalah-masalah filosofis dan mendasar yang ada pada ilmu untuk menjangkau pengetahuan yang ilmiah.

Intinya, filsafat ilmu yaitu filsafat dengan pokok kupasan ilmu sebagai inti dari apa yang dipertanyakan tentang kebenaran. Masalahnya, gampang untuk menilik dan menyatakan apa pengertian dari filsafat ilmu tetapi sulit guna benar-benar memahami hakikat apa yang dipelajari dalam filsafat ilmu.

Contoh nyatanya diterangkan oleh Lacey (1996) yang membuat sejumlah poin kupasan yang bakal dieksplorasi dalam filsafat ilmu, poin-poin pokok kupasan tersebut merupakan:

  • Hakikat ilmu tersebut sendiri
  • Tujuan dari ilmu
  • Metode ilmu
  • Bagian-bagian ilmu
  • Jangkauan ilmu
  • Hubungan ilmu dengan masalah kehidupan atau filosofi yang beda seperti: nilai, etika, moral dan kesejahteraan manusia.

Untuk memperdalam pemahaman terhadap filsafat ilmu anda harus benar-benar paham apa yang dimaksud dengan filsafat.

Pengertian Filsafat

Filsafat merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang unik untuk disimak. Bukan tanpa alasan, filsafat mencetuskan pemikiran-pemikiran tentang sekian banyak macam urusan dengan pendekatan yang lebih dalam dan bermakna.

Hal ini dapat disaksikan dari sejumlah pemikiran-pemikiran arif para berpengalaman seperti Socrates, Plato, Immanuel Kant, dan masih tidak sedikit lagi.

Tidak bisa dipungkiri, untuk sebagian orang ilmu filsafat di anggap sebagai sebuah hal yang menjemukan dan berbelit-belit. Namun untuk sebagian orang lainnya, cara beranggapan dalam ilmu filsafat paling membuka wawasan.

Bahkan pemikiran-pemikiran dasar yang diajukan para filsuf zaman dahulu masih menjadi rujukan dalam melihat sekian banyak permasalahan di dunia canggih ini.

Tidak salah bila disebutkan bahwa filsafat ialah ilmu tentang penelusuran makna dari sekian banyak macam hal. Di samping itu, filsafat juga disebut sebagai puncak dari segala pengetahuan yang mencakup sekian banyak macam permasalahan. Dengan begitu, seharusnya anggapan bahwa ilmu filsafat menjemukan dan rumit dapat dikurangi.

Sebab masing-masing ilmu pengetahuan pasti mempunyai keanehan tersendiri yang saling memisahkan satu dengan yang lain.

Bukan melulu itu, masing-masing ilmu pengetahuan pun memberikan guna dan kegunaan untuk kehidupan. Oleh sebab itu, tidak terdapat salahnya guna mengenal apa tersebut ilmu filsafat, laksana apa penggolongannya, dan guna apa yang dapat didapatkan.

Baca juga: Pengertian Lemak

Pengertian Filsafat Ilmu Menurut Para Ahli

Berikut merupakan definisi filsafat ilmu menurut beberapa para ahli.

1. Commy Semiawan

Filsafat ilmu sebagai ilmu yang mempelajari tentang status ilmu. Dimana filsafat sebagai strata tertinggi dari cabang-cabang ilmu yang lain.

Secara umum memang filsafat ilmu mengandung pemikiran terhadap persoalan yang kompleks. Banyak dari hasil pemikiran filsafat berasal dari aspek kehidupan manusia tersebut sendiri.

Ternyata ilmu filsafat mempunyai sifat tidak factual. Maksud tidak factual dalam urusan ini sebab berisi mengenai dugaan, pertanyaan yang belum ditemukan jawaban dan sesuatu yang tidak masuk akal. Nantinya bakal ditemukan bukti dan kenyataan ilmiah dampak dari pertanyaan-pertanyaan yang ada.

Pengertian filsafat ilmu juga mempunyai sifat normative terhadap hubungan dalam melihat kenyataan dan buruk Susila ataupun yang tidak. Terlepas dari tersebut semua, ternyata filsafat ilmu juga mempunyai sifat subjektif.

Subjektif dalam ini ialah menyajikan kenyataan yang dapat dialami dan dihayati oleh insan yang telah dianalisis sehingga menjadi objektif sebab melalui proses riset secara komprehensif.

Filsafat ilmu sebagai objek instrumentatif, yang mana dapat menjelaskan pemikiran dan tipe pemikiran yang berbeda-beda. Justru bermula dari perbedaan berikut yang nantinya akan memunculkan sebuah jawaban dari proses berfikir.

Disebut-sebut pula bahwa filsafat ilmu sebagai pendobrak sekaligus sebagai pemandu yang orientasinya memperdalam esensi ilmu dan malahirkan semua ilmuan.

2. Nuchelmans

Berdasarkan keterangan dari Nuchelmans definisi filsafat ilmu yang mempunyai sifat ekstensial. Dimana filsafat mempunyai hubungan di dalam kehidupan hari-hari insan loh.

Filsafat pulalah yang disinggung sebagai pengerak kehidupan manusia sampai bernegara, berbangsa dan hidup secara kolektif.

Filsafat ilmu trus merasakan perkembangan signifikan. Jika dulu filsafat sebatas pada pemikiran teoritis. Tetapi hamper seluruh teori atau pemikiran teoritis pun masih satu. Namun sekarang pemekiran filsafat juga terbagi-bagi menjadi sejumlah cabang ilmu lain.

Dulu di abad ke-17 ilmu pengetahuan alam masih erat kaitannya dengan filsafat. Namun sesudah abad 17 ilmu pengetahuan alam telah berdiri sendiri, tidak lekat dengan filsafat. Pendapat inipun di iyakan oleh van peursen.

3. Van Peursen

Melanjutkan dari paragraph sebelumnya, bahwa ilmu pengetahuan ditafsirkan sebagai ilmu didefinisikan menurut sistem filsafat yang dianut. Namun kini ilmu filsafat bertolak belakang dengan ilmu pengetahuan alam.

Hal ini terjadi menilik ilmu pengetahuan alam semakin berkembang dan semakin tidak sedikit cabang-cabang ilmu baru. Misalnya ilmu pengetahuan yang lebih spesifik dan lebih khusus.

Van Peursen pun menyatakan bahwa filsafat ilmu adalahdisiplin ilmu yang saling sehubungan satu sama beda secara konsisten. Belum lagi didukung semakin majunya teknologi, semakin tidak sedikit pula bermunculan pakar ilmu baru.

Dimana mereka pun pun menemukan dan mengembangkan ilmu lewat penelitian. Maka dari itu, semakin majunya pengetahuan dan ilmu, semakin tidak sedikit pula alternative solusi.

Baca juga: Pengertian Metode Pembelajaran

4. Koento Wibisono

Di dalam kitab Kunto Wibisono filsafat ditafsirkan sebagai disiplin ilmu yang menunjukan batas dan ruang lingkup pengetahuan insan secara tepat.

Kita tahu bahwa tidak sedikit sekali pengetahuan dari lini cabang dan sumber ilmu. Tidak terkecuali ilmu dan penemuan mengenai masalah kehidupan manusia.

Tidak tidak sedikit yang menyadari bahwa kehadiran filsafat sebagai jembatan dalam menghadapi persoalan yang terjadi dalam kehidupan manusia.

Selain tersebut juga dapat dipakai untuk mewadai perbedaan yang muncul, menilik kini tidak sedikit sekali perbedaan yang lahir.

Koento Wibisono membicarakan tentang filsafat ilmu sebagai a higher level of knowledge yang malahirkan filsafat ilmu. Dimana filsafat ilmu berikut yang nantinya dipakai untuk mengembangkan dan meneruskan filsafat pengetahuan.

Ternyata filsafat ilmu pun sebagai cabang filsafat yang memusatkan diri pada objek sasaran. Adapun komponen yang dijadikan sebagai bidang garapan ilmu filsafat yang dijadikan sebagai tiang penyangga, yakni terdiri dari ontology, epistemology dan aksiologi.

Wibisono juga mengungkapkan bahwa filsafat tidak bisa berkembang pesat jik atidak disertai dengan ilmu. Sedangkan ilmu sendiri pun tidak bisa berkembang tanpa filsafat.

Seperti yang diungkapkan oleh Michael Whiteman, wibisono menyebutkan bahwa ilmu menjadi permasalahan yang di anggap ilmiah, sebab memuat permasalahan filsafat yang dapat memisahkan dan menghubungkan sesuatu yang barangkali dan tidak mungkin.

Padahal dewasa ini pertumbuhan ilmu tergolong masalah filsafati yang melibatkan landasan pengetahuan ilmiah guna menguatkan argumentasi. Tentu saja supaya argumentasi tidak sebatas argumentasi, tetapi pun argumentasi yang sudah dilaksanakan kajian.

5. Merriam Webster

Secara harfiah, filsafat ilmu bisa dimaknai sebagai cinta kearifan terhadap pengetahuan. Baik tersebut pengetahuan tentang fakta yang sangat umu ditemui, hingga kaidah realitas yang hadir dari segala aspek.

Mulai dari aspek logika, etika, estetika maupun dari teori pengetahuan. Ada pun yang menafsirkan bahwa filsafat ilmu bermunculan dari satu arti dari falsafat yang menyukai hikmah.

Dimana semua tokoh laksana Ibn Sina, Fuad Iframi, Al-Jurjani dan Ibnu Mundzir filsafat ilmu ialah hikmah untuk menggali kesempurnaan diri manusia. Dimana dilaksanakan dengan teknik menggambarkan sifat, teori, dan mengejar hakikatnya.

Sebenarnya juga dalam kehidupan sehari-hari, anda pun pun melakukan pemikiran filsafat ini, sekalipun apa yang anda filsafatkan hanyalah urusan kecil yang tidka menyerahkan perubahan secara besar, tetapi sangat tidak telah membawa perubahan dalam kehidupan diri sendiri.

Dari definisi filsafat ilmu dari sejumlah filosof dan berpengalaman di atas, sebetulnya dapat diputuskan bahwa Pengertian filsafat ilmu secara pokok menurut keterangan dari para filosof dapat ditafsirkan menjadi sejumlah poin.

Pertama, filsafat ilmu upaya spekulatif yang menyajikan pandangan dan pandapat secara lengkap, sistematik dan cocok dengan realitas.

Kedua, menyelidikan kritis terhadap pengakuan dan pengandaian yang dikemukakan sebagai bidang pegnetahuan. Filsafat juga dapat ditafsirkan sebagai disiplin ilmu yang menyuruh kita untuk menyaksikan apa yang disebutkan dan guna apa dikatakan, yang nantinya bisa dikaji secara komprehensif.

Ruang Lingkup Filsafat Ilmu

Filsafat ilmu merupakan bagian dari epistemologi atau filsafat pengetahuan yang secara spesifik mengkaji esensi ilmu, dengan ruang lingkup seperti :

  • Objek apa yang ditelaah ilmu ? Bagaimana wujud yang hakiki dari obyek tersebut? Bagaimana hubungan antara obyek tadi dengan daya tangkap insan yangmembuahkan pengetahuan ? (Landasan ontologis).
  • Bagaimana proses yang memungkinkan ditimbanya pengetahuan yang berupailmu? Bagaimana prosedurnya? Hal-hal apa yang mesti diacuhkan supaya menandakan pengetahuan yang benar? Apa saja kriterianya? Apa yang disebutkebenaran itu? Adakah kriterianya? Cara, teknik, sarana apa yang menolong kitadalam menemukan pengetahuan yang berupa ilmu? (Landasan epistemologis).
  • Untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu tersebut dipergunakan? Bagaimana kaitan antara teknik pemakaian itu dengan kaidah-kaidah moral? Bagaimana penentuan obyek yang ditelaah menurut pilihan-pilihan moral ? Bagaimana kaitan antara kiat prosedural yang adalah operasionalisasi cara ilmiah dengan norma-norma moral/profesional? (Landasan aksiologis).

Baca juga: Pengertian Protein

Filsafat Ilmu Pendidikan

Berpijak pada sejumlah definisi mengenai filsafat ilmu tersebut maka lantas dapat dibuat software pengertian filsafat ilmu dalam bidang pendidikan, yang bisa disebut dengan istilah filsafat ilmu pendidikan.

Filsafat ilmu pendidikan yaitu filsafat, khususnya ialah cabang dari filsafat pengetahuan (epistemologi), yang secara mendalam, spekulatif, dan komprehensif mempelajari mengenai hakekat ilmu pendidikan.

Apabila disaksikan secara lebih mendalam, yaitu sebab filsafat ilmu edukasi termasuk cabang dari filsafat maka dapat diajukan bahwa dasar-dasar beranggapan dalam mengerjakan perenungan filsafat ilmu edukasi harus mengacu pada dasar-dasar filsafat yang utama, yakni dasar metafisika (ontologi), dasar epistemologi, dan dasar aksiologi.

Dasar metafisika ilmu berarti bahwa sebuah ilmu edukasi harus mempunyai dasar keberadaan untuk dapat memutuskan realitas dirinya dalam dunia pengetahuan ilmiah secara eksklusif dan dunia pengetahuan pada umumnya.

Keberadaan ilmu pendidikan seringkali dihubungkan dengan pandangan metafisika dan objek utama yang menjadi kajian ilmu. Pandangan metafisika tersebut misalnya berhubungan dengan pertanyaan-pertanyaan:

  • Apakah hakekat eksistensi ilmu itu mempunyai sifat monis (satu) di semua dunia atau mempunyai sifat plural?
  • Selanjutnya, bilamana bersifat monis timbul pertanyaan lanjutan: Apakah hakekat eksistensi ilmu mempunyai sifat material atau spiritual?
  • Selanjutnya, bilamana bersifat plural timbul pertanyaan lanjutan: Bagaimana hubungan hakekat eksistensi ilmu yang mempunyai sifat material, kejiwaan, dan spiritual?

Dalam bidang ilmu pendidikan, dasar metafisika yang berhubungan dengan objek ilmu edukasi dapat didatangi dalam eksistensi aliran-aliran besar dalam ilmu pendidikan.

Aliran-aliran besar dalam ilmu pendidikan tersebut misalnya dapat didatangi dalam aliran edukasi behavioristik yang menganut paham monisme materialistik dan aliran edukasi transpersonal yang cenderung mempunyai sifat plural.

Dasar epistemologi ilmu atau dasar filsafat pengetahuan ilmu berarti bahwa sebuah ilmu mesti mempunyai kriteria dasar untuk penentuan sebuah pengetahuan bisa disebut sebagai pengetahuan ilmiah.

Dalam bidang ilmu pendidikan, dasar epistemologi ilmu berhubungan dengan objek kajian ilmu pendidikan, cara pemerolehan pengetahuan dalam ilmu pendidikan, batas-batas pengetahuan ilmu pendidikan, dan validitas pengetahuan ilmiah dalam ilmu edukasi (kriteria kebenaran sebuah pengetahuan ilmiah).

Dasar aksiologi ilmu berarti bahwa ilmu mesti dapat memutuskan kriteria yang seharusnya ada mengenai hubungan antara ilmu dan nilai-nilai kemanusiaan.

Nilai-nilai kemanusiaan tersebut mencakup nilai etika dan nilai keindahan. Dalam ilmu pendidikan, dasar aksiologi berhubungan dengan penerapan prinsip etika dan estetika dalam riset dan praktek ilmu pendidikan.

Demikianlah penjelasan tentang Filsafat Ilmu dari RuangPengetahuan.Co.Id semoga bermanfaat dan menambah wawasan kalian, sampai jumpa.