Pengertian DFD

Posted on

Pengertian DFD – Untuk menciptakan suatu sistem, maka kita pun harus memahami alur dari sistem tersebut. Agar pada ketika perancangannya, sistem itu dapat dengan gampang untuk dibuat. Tidak melulu itu, dengan alur perancangan pun dapat memungkinkan sebuah sistem tergambar dengan jelas dan juga profesional.

Menggambar alur sebuah sistem dapat dilaksanakan dengan Data Flow Diagram atau biasa dinamakan dengan DFD. Maka dari itu, Anda pun harus butuh mengenal lebih jauh tentang apa yang dimaksud dengan Data Flow Diagram tersebut.

Dan pada tulisan ini kita akan membicarakan mengenai definisi Data Flow Diagram beserta dengan fungsi dari Data Flow Diagram. Berikut keterangan tentang definisi DFD (Data Flow Diagram) beserta fungsi dan simbol-simbol DFD.

Pengertian DFD

Data Flow Diagram merupakan jenis diagram diagram yang mengindikasikan pergerakan informasi dari satu lokasi ke lokasi lain sebagai unsur dari prosesor tertentu pada umumnya. Dalam permasalahan lain DFD dapat mengindikasikan bagaimana sekian banyak departemen dalam organisasi berkolaborasi tersebut membuat semuanya menjadi jelas dan koheren.

Seluruh cara dirancang berpulang kepada tahun 1970 sebagai sarana guna merampingkan arsip dan presentasi selanjutnya dari proses alur kerja. Diagram aliran data kesatu kali diterangkan dalam kitab karya Ed Yourdon dan Larry Constantine, “Desain Terstruktur.”

Mereka memungut model “data flow graph” perhitungan David Martin dan Gerald Estrin sebagai fondasinya.
Sumber ilham penting lainnya ialah Analisis dan Desain Berorientasi Objek serta Analisis Sistem Terstruktur dan Metode Desain.

Metode ini selanjutnya disempurnakan oleh Tom DeMarco, Chris Gane, dan Trish Sarson, yang merangkai alfabet praktis simbol dan notasi guna Data Flow Diagram. Pada titik ini, DFD tidak cukup lebih digantikan oleh Model Proses Bisnis dan Notasi alias BPMN dan jarang menunjukkan cerminan besar.

Namun, diagram aliran data ialah titik masuk yang baik untuk mereka yang mulai mempelajari Analisis Bisnis dan visualisasi proses bisnis. DFD mengindikasikan apa yang terjadi di mana dan bagaimana dan menyatakan bagaimana sesuatu beroperasi dan apa yang terjadi dalam proses.

Fungsi DFD

Pada dasarnya, terdapat tiga fungsi utama dari DFD, yakni sebagai berikut.

1. Penggambaran Sistem

Fungsi kesatu dari DFD yaitu sebagai penggambaran sistem. DFD bisa kamu pakai untuk mencerminkan sistem sebagai sebuah jaringan yang fungsional. Di dalam jaringan tersebut, ada sekian banyak komponen yang dihubungkan satu sama lain memakai alur data. Dengan begitu, kamu dapat memahami masing-masing alur yang terdapat dalam sistem tersebut.

2. Pembuatan Model

Selain mencerminkan sistem, DFD pun dapat kamu pakai untuk menciptakan sebuah model yang baru. Kamu dapat menekankan faedah sistem-sistem tertentu untuk menyaksikan bagian yang lebih rinci dari DFD tersebut. Dengan begitu, kamu dapat melihat sejumlah bagian urgen untuk acuanmu merancang suatu model.

3. Penyampaian Rancangan Sistem

Fungsi DFD yang ketiga merupakan menyampaikan rancangan sistem untuk pihak lain. DFD dapat mencerminkan alur data secara lebih mudah melewati pendekatan visual. Oleh sebab itu, kamu dapat menggambarkan rancangan sistem memakai DFD dan menyampaikannya pada programmer, pembuat sistem, klien, dan siapa juga yang butuh mengetahuinya. Mereka pun bakal lebih mudah mengetahui rancangan yang anda buat.

Baca juga: Pengertian Membaca

Simbol dalam DFD

Berikut simbol-simbol yang digunakan dalam DFD.

1. External Entity

Simbol kesatu yang dipakai dalam DFD ialah external entity atau terminator. External entity ialah pihak yang sedang di luar sistem, dapat berupa individu, organisasi, divisi, perusahaan, atau sistem lain. External entity akan menyerahkan input ke sistem atau menerima output dari sistem. Simbol DFD yang satu ini dicerminkan dengan simbol kotak atau persegi panjang.

2. Process

Process dalam DFD merupakan proses yang dilaksanakan sebuah mesin untuk mengolah input menjadi output menjadi bentuk yang berbeda. Hal ini dicerminkan dengan simbol lingkaran atau persegi panjang dengan garis di unsur dalamnya.

3. Data Store

Data store yaitu file yang menyimpan data atau informasi untuk dipakai kemudian. Dengan kata lain, data store ialah database. Biasanya, data store berupa tabel sampai-sampai lebih gampang diolah.

Setiap data store mesti terhubung dengan minimal satu input dan satu output, laksana dikutip dari Visual Paradigm. Data store dicerminkan dengan simbol dua garis sejajar.

4. Data Flow

Data flow yakni arus data yang mengalir salah satu suatu proses, terminator, dan data store. Hal ini dicerminkan dengan simbol tanda panah.

5. Notasi DFD

Terdapat sejumlah simbol utama untuk merangkai sebuah susunan DFD yang tepat, diantaranya ialah sebagai berikut.

6. Data Store

Data store ialah file guna menyimpan data yang dipakai untuk proses selanjutnya. Dapat disebutkan juga, sama laksana basis data (database). Pada umumnya, data store berupa tabel yang bisa diolah, serta dapat terhubung dengan minimal satu masukan dan satu keluaran. Penggambaran atau simbol data store berupa dua garis sejajar.

7. Data Flow

Data flow adalah arus data yang mengalir antara terminator, proses, dan data store. Data flow dicerminkan dengan simbol tanda panah, dan faedah utamanya ialah untuk menyalurkan informasi dari satu sistem ke sistem yang lain.

8. External Entity

External entity atau lebih tidak jarang disebut dengan terminator adalahpihak di luar sistem, bisa berupa individu, divisi, perusahaan, atau sistem yang lainnya. Terminator dapat menyerahkan masukan atau keluaran terhadap sistem. Simbol dari external entity dicerminkan dengan persegi panjang atau kotak.

9. Process

Process dilaksanakan oleh mesin dengan mengolah input menjadi output dengan bentuk yang berbeda. Simbol proses dicerminkan dalam format lingkaran, oval, atau persegi panjang dengan ekstra sudut bundar.

Baca juga: Pengertian ASEAN

Jenis-jenis DFD

Data flow diagram terbagi menjadi tiga jenis, dimana masing-masing bagian mempunyai peran dan kegunaannya masing-masing. Bagi pembuatannya sendiri bisa menyesuaikan keperluan proyek dari manajemen kesebelasan-nya.

1. Diagram Level 0 (Diagram Konteks)

Diagram konteks atau level 0 adalah diagram dengan tingkatan sangat rendah, dimana mencerminkan sistem berinteraksi dengan entitas eksternal. Pada diagram konteks bakal diberi nomor untuk masing-masing proses yang berjalan, dibuka dari angka 0 terlebih dahulu.

Jadi, untuk masing-masing aliran data bakal langsung ditunjukkan menuju sistem. Dan ciri dari diagram level 0 terletak pada tidak adanya informasi yang berhubungan data yang tersimpan pada data store.

2. Diagram Level 1

DFD level 1 merupakan lanjutan dari diagram konteks, dimana masing-masing proses yang berjalan bakal diperinci pada tingkatan ini. Sehingga, proses utama akan dibagi menjadi sub – sub proses yang lebih kecil lagi.

3. Diagram Level 2

DFD level 2 yaitu tingkat lanjutan dari level yang sebelumnya, dimana pada fase ini akan diterangkan lebih detail berhubungan tiap prosesnya. Namun, guna tingkatan ini jarang sekali digarap dan lebih tidak sedikit hanya merealisasikan dua level di bawahnya saja.

Baca juga: Pengertian Struktur Organisasi

Cara Membuat DFD

Setelah memahami jenis dan notasi DFD, selanjutnya masuk pada pembahasan tentang bagaimana teknik membuat data flow diagram yang baik dan benar.

1. Data Store Harus Diproses

Pertama, yang perlu kamu perhatikan ialah setiap data yang tersimpan di dalam data store mesti diproses lebih lanjut guna dijadikan sebagai keluaran (output).

2. Menentukan Jumlah Input dan Output

Kedua, pada masing-masing DFD paling tidak memiliki satu inputan dan satu keluaran. Dikarenakan diagram alir data mesti menggambarkan alur sistem dari tahap mula hingga akhir.

3. Hubungan pada Data Store

Ketiga, masing-masing data store mesti saling terhubung dengan minimal satu input dan satu output supaya dapat menyimpan data yang masuk mengarah ke sistem.

4. Letak Posisi Proses

Aturan terakhir, masing-masing proses yang sudah terjadi pada diagram alir data mesti melewati proses guna menghasilkan output yang sesuai.

Kesimpulan

  • Data flow diagram atau DFD merupakan sistem diagram alir data yang diciptakan untuk menolong perancangan perangkat lunak untuk keperluan personal, bisnis, maupun organisasi.
  • Terdapat empat macam notasi diagram yang digunakan, yakni data store, data flow, process, dan external entity.
  • Untuk jenis dari DFD sendiri terdiri atas tiga jenis, yakni diagram level 0 (konteks), level 1, dan level 2.
  • Untuk menciptakan diagram flow data yang baik, kamu perlu menambahkan data store dan mendefinisikan jumlah input dan output secara gamblang dengan proses relasi yang cocok dengan keperluan produk anda.

Demikianlah penjelasan tentang DFD atau Data Flow Diagram dari RuangPengetahuan.Co.Id semoga bermanfaat dan menambah wawasan kalian, sampai jumpa…