Pengertian Budaya Organisasi

Posted on

Pengertian Budaya Organisasi – Budaya tidak melulu berlaku pada kebudayaan dan adat istiadat seperti yang dipunyai oleh negara Indonesia yang kaya dengan kebudayaannya.

Pada kenyataannya, masing-masing organisasi pun memiliki kebiasaan yang menjadi karakteristik organisasi mereka masing-masing.

Budaya dalam organisasi dinamakan sebagai kebiasaan organisasi. Sebelum mengetahui pengertian dari kebiasaan organisasi, kita butuh memahami apa yang dimaksud dengan budaya dan organisasi.

Pengertian Budaya Organisasi

Pada dasarnya, definisi dari budaya organisasi merupakan suatu ciri khas yang ada pada sebuah organisasi dan dijadikan sebagai bimbingan organisasi atau perusahaan sehingga dapat membedakannya dengan organisasi lain.

Itu artinya, urusan tersebut ialah suatu norma dan pun nilai-nilai perilaku yang dicerna serta diterima oleh semua anggota organisasi dan juga dipakai sebagai dasar dalam aturan perilaku di dalam organisasi atau perusahaan tersebut.

Deal dan Kennedy menuliskan bahwa urusan ini juga dapat diartikan sebagai semua hal yang mampu ditamatkan di lokasi organisasi itu bernaung.

Budaya dalam sebuah organisasi bakal melibatkan semua pengalaman, filosofi, pengalaman, ekspektasi dan pun seluruh nilai yang ada di dalamnya, sampai-sampai nantinya bakal terefleksi dalam pekerjaan setiap anggota, mulai dari pekerjaan, interaksi dengan lingkungan luar, sampai ekspektasi yang diharapkan dapat terwujud di masa depan.

Needle dalam bukunya pun menyatakan bahwa urusan ini melibatkan sebuah aturan tertulis dan pun tidak tertulis, bahasa, kebiasaan, simbol, asumsi, visi, sistem, norma, nilai, serta kepercayaan.

Sebagian berpengalaman lainnya pun ada yang menyatakan bahwa organisasi malah lebih mengurangi dan menyusun perilaku karyawan di dalam organisasi tersebut.

Jadi, inginkan tidak mau, atau suka tidak suka, ketika ada seseorang yang masuk ke dalam organisasi tersebut, mereka bakal mengikuti kelaziman dan juga kebiasaan yang sedang berlaku di dalam organisasi tersebut.

Pengertian Budaya Organisasi Menurut Para Ahli

Beberapa para ahli di bidang ilmu sosiologi pernah menjelaskan tentang defenisi Budaya organisasi, diantaranya merupakan:

1. Susanto

Menurut keterangan dari susanto, pengertian kebiasaan organisasi merupakan nilai-nilai yang menjadi pedoman untuk sumber daya insan untuk menghadapi persoalan eksternal dan usaha penyesuaian integrasi ke dalam organisasi, dengan begitu setiap anggota organisasi wajib mengetahui nilai-nilai yang terdapat dan sebagaimana mereka mesti bertingkah laku atau berperilaku.

2. Robbins

Berdasarkan keterangan dari Robbins pengertian kebiasaan organisasi ialah sebuah sistem makna bareng yang dianut oleh setiap anggota yang memisahkan sebuah organisasi dengan organisasi yang lain.

3. Gareth R. Jones

Menurut keterangan dari Gareth R. Jones pengertian kebiasaan organisasi yaitu sebuah persepsi bareng yang dianut oleh setiap anggota organisasi, sebuah sistem dari arti bersama.

4. Walter R. Freytag

Berdasarkan keterangan dari Walter R. Freytag pengertian kebiasaan organisasi yakni berbagai asumsi dan nilai yang disadari atau tidak disadari yang dapat mengikat kepaduan suatu organisasi. Asumsi dan nilai itu menjadi penentu pola perilaku semua anggota di dalam organisasi.

5. Larissa A. Grunig

Menurut keterangan dari Larissa A. Grunig makna budaya organisasi ialah totalitas nilai, simbol, makna, asumsi, dan asa yang dapat mengorganisasikan sebuah kumpulan yang bekerja secara bersama-sama.

6. Lathans (1998)

Berdasarkan keterangan dari Lathans pengertian kebiasaan organisasi merupakan norma-norma dan nilai-nilai yang menunjukkan perilaku anggota organisasi. Semua anggota organisasi bakal berperilaku cocok dengan kebiasaan yang berlaku supaya diterima oleh lingkungannya.

7. Sarpin (1995)

Menurut keterangan dari Sarpin, pengertian kebiasaan organisasi ialah suatu sistem nilai, kepercayaan, dan kelaziman di dalam suatu organisasi yang saling berinteraksi dengan struktur system formalnya guna menghasilkan norma-norma perilaku organisasi.

8. Schein

Berdasarkan keterangan dari Schein pengertian kebiasaan organisasi yaitu sebuah pola dari sekian banyak asumsi dasar yang ditemukan, diciptakan, atau dikembangkan oleh sebuah kumpulan dengan tujuan supaya organisasi belajar menanggulangi dan menganggulangi masalah-masalah yang timbul dampak adaptasi eksternal dan integrasi internal yang telah berjalan dengan lumayan baik.

Dengan begitu, kebiasaan organisasi mesti diajarkan untuk semua anggota baru sebagai teknik yang benar guna memahami, memikirkan, dan merasakan berkaitan dengan masalah-masalah tersebut.

9. Mondy dan Noe (1996)

Menurut keterangan dari Mondy dan Noe definisi Budaya Organisasi yakni sistem dari shared values, keyakinan, dan kelaziman yang terdapat pada suatu organisasi yang saling berinteraksi dengan struktur formalnya untuk membuat norma-norma perilaku.

10. Hodge, Anthony, dan Gales (1996)

Berdasarkan keterangan dari Hodge, Anthony, dan Gales pengertian kebiasaan organisasi ialah konstruksi dari dua tingkat karakteristik, yaitu ciri khas organisasi yang kelihatan (observable) dan yang tidak kelihatan (unoservable).

Baca juga: Pengertian Cyber Crime

Fungsi Budaya Organisasi

Seperti diterangkan dalam pengertian kebiasaan organisasi di atas, atasan memberi peranan penting dalam membentuk kebiasaan kerja pada organisasi. Sehingga, fungsi kebiasaan organisasi secara umum terbagi dalam sejumlah hal, meliputi:

  • Menambahkan rasa kepemilikan dan mendongkrak loyalitas karyawan dalam perusahaan
  • Digunakan sebagai alat guna mengorganisasikan anggota
  • Memperkuat nilai organisasi
  • Sebagai mekanisme guna mengontrol perilaku di dalam lingkungan kerja
  • Mendorong seluruh struktur untuk menambah kinerja baik tersebut untuk jangka pendek atau jangka panjang
  • Budaya organisasi juga bermanfaat sebagai penentu arah, mana yang boleh dilaksanakan dan mana yang tidak.

Di samping itu, beberapa para ahli juga pernah menyatakan tentang fungsi kebiasaan organisasi tersebut, diantaranya merupakan:

1. Menurut dari Ndraha (1997 : 21)

  • Sebagai identitas dan citra suatu masyarakat
  • Untuk mengikat sebuah masyarakat
  • Sebagai sumber daya
  • Menjadi kekuatan penggerak
  • Sebagai keterampilan untuk menyusun nilai tambah
  • Menjadi petunjuk pola perilaku
  • Sebagai warisan
  • Pengganti formalisasi
  • Sebagai mekanisme adaptasi terhadap perubahan
  • Sebagai proses yang menjadikan bangsa kongruen dengan negara sampai-sampai terbentuk nation-state.

2. Menurut dari Robbins (1999:294)

  • Berperan untuk memutuskan tapal batas
  • Menjadi identitas untuk suatu anggota organisasi
  • Untuk mempermudah munculnya komitmen
  • Budaya menambah kemantapan sistem sosial.

3. Menurut dari Siagian (1992:153)

  • Untuk menilai batas-batas perilaku dalam makna menilai apa yang benar dan yang salah
  • Menumbuhkan rasa mempunyai dan kepribadian sebuah organisasi dan semua anggotanya
  • Untuk menumbuhkan komitmen untuk anggota bahwa kepentingan bersama ialah di atas kepentingan individual
  • Sebagai alat guna memperkuat ikatan semua anggota organisasi
  • Sebagai perangkat pengendali perilaku semua anggota organisasi yang bersangkutan.

Jenis-jenis Budaya Organisasi

Dalam bukunya, Noe dan Mondy (1996:237) menuliskan ada dua tipe Budaya Organisasi, yaitu:

1. Open and Participative Culture

Budaya organisasi ini ditandai dengan pencapaian destinasi output yang tinggi dengan didukung adanya rasa percaya pada bawahan, komunikasi yang terbuka, kepemimpinan yang supportif dan sarat perhatian, solusi masalah secara tim, adanya otonomi pekerja, dan berbagi informasi.

2. Closed and Autocratic Culture

Budaya organisasi ini ditandai dengan pencapaian destinasi output yang tinggi, tetapi pencapaian tersebut barangkali lebih ditetapkan dan dipaksakan organisasi dengan pemimpin yang otokrasi dan kuat.

Karakteristik Budaya Organisasi

Dari keterangan beberapa berpengalaman tentang kebiasaan organisasi, saya dan anda bisa mengetahui sejumlah ciri atau karakteristik budaya organisasi, diantaranya:

1. Innovation and Risk Taking

Inovasi dan Pengambilan Resiko merupakan sebuah tindakan mengerjakan inovasi dan berani memungut resiko dalam proses inovasi tersebut.

2. Attention to Detail

Perhatian lebih hal-hal rinci maksudnya yaitu organisasi menginginkan para pekerja guna bekerja lebih detail, analisis, dan tepat sasaran.

3. Outcome Orientation

Orientasi pada manfaat dengan kata lain manajemen berorientasi/ konsentrasi pada hasil dan tidak melulu pada proses guna mendapatkan hasil tersebut.

4. People Orientation

Orientasi pada orang dengan kata lain manajemen sangat menyimak pengaruh atau guna dari sesuatu yang didapatkan kepada orang-orang dalam organisasi.

5. Team Orientation

Orientasi pada tim merupakan tindakan memprioritaskan kegiatan kerja dalam organisasi menurut tim, bukan pada individu.

6. Aggresiveness

Agresivitas (Aggresiveness) yaitu situasi dimana orang-orang ingin lebih kompetitif dan agresif ketimbang easygoing.

7. Stability

Stabilitas (Stability) yakni situasi dimana kegiatan organisasi lebih menekankan pada mengawal status quo sebagai lawan daripada perkembangan.

Baca juga: Pengertian Logika

Ciri-ciri perusahaan Memiliki Budaya Organisasi

Pada umumnya, ada sejumlah ciri khas yang bisa menjadi indikator bahwa perusahaan itu memiliki budaya organisasi yang baik. Berikut ialah di antaranya:

1. Memiliki Identitas Resmi

Perusahaan yang memiliki kebiasaan organisasi lazimnya mempunyai lokasi, perizinan resmi, dan nama perusahaan yang tercatat secara sah oleh pemerintah.

2. Mampu Menyerahkan Status Karyawan

Status karyawan yang dimaksud di sini ialah bukti konkret laksana tanda pengenal, nomor induk karyawan, surat kontrak, dan sebagainya.

3. Memiliki Visi dan Misi

Pada dasarnya, masing-masing perusahaan perlu membuat visi dan tujuan sedari mula mendirikan perusahaan. Dengan visi dan misi, perusahaan itu mempunyai tujuan serta arah kerja yang jelas.

4. Manajemen Dapat Bersikap Transparan

Perusahaan yang memiliki kebiasaan organisasi pasti tidak bakal ragu guna bersikap transparan terhadap semua anggotanya.

Nilai kebiasaan yang satu ini bertujuan menyerahkan pemahaman bersangkutan kesempatan karier dan kontribusi laksana apa yang dapat diserahkan karyawannya untuk perusahaan tersebut.

5. Memerhatikan Keperluan Karyawan

Setiap perusahaan perlu mengetahui bahwa karyawan ialah suatu aset yang perlu dipertahankan dengan baik. Itu sebabnya, perusahaan yang sehat tidak melulu menuntut sebuah karyawan guna bekerja dengan baik, melainkan juga memberikan kemudahan seperti ruang belajar training, bonus di akhir tahun, perlindungan asuransi kesehatan, dan sebagainya.

Contoh Budaya Organisasi

Setelah memahami pengertian budaya organisasi dan fungsinya, maka kita pun harus memahami apa saja contoh budaya organisasi tersebut. Berikut penjelasannya:

1. Budaya Administrasi

Budaya administrasi dalam organisasi sangat diperlukan misalnya dalam urusan surat menyurat, terbit masuk barang, penghasilan pegawai dan lainnya guna memperlancar kinerja perusahaan.

2. Kedisiplinan

Budaya organisasi dapat berupa kedisiplinan. Misalnya dalam urusan ketepatan menuntaskan order yang di minta, kebiasaan ramah untuk customer, tidak telat datang ke kantor dan masih tidak sedikit lagi.

3. Pembagian Wewenang yang Jelas

Kemampuang organisasi dalam membagi wewenang ialah budaya organiasi yang menjadi kunci keberhasilan suatu perusahaan. Tanpa pembagian wewenang yang jelas maka kinerja semua anggota dalam organisasi itu tidak bakal optimal sebab kebingungan.

4. Inovasi

Inovasi ialah budaya organisasi yang mendorong semua anggota untuk membuat atau mengembangkan ide-ide kreatif dan inovatif demi peradaban organisasi tersebut.

Baca juga: Pengertian Relay

Bagaimana Budaya Organsasi dan Komunikasi Terbentuk?

Budaya organisasi lebih tidak sedikit dipengaruhi oleh leader-leader soal komunikasi dan kreasi di dalam lingkungan kerja. Ketika semua pemimpin ini ialah arsitek kebiasaan organisasi, maka kebiasaan yang telah dibangun memprovokasi gaya kepemimpinan (Schein, 2010).

Sehingga seorang leader dalam membentuk kebiasaan kerja nantinya akan menolong anggota menjangkau tujuan yang diputuskan bersama. Karena itu, kebiasaan organisasi, kepuasan terhadap kegiatan dan kepemimpinan paling berhubungan.

Dilansir dari Gotham Culture, seorang pemimpin dapat dipengaruhi atau mempengaruhi, menyusun atau disusun oleh sekian banyak budaya dalam sekian banyak lingkungan kerja. Kecuali sejumlah hal berikut ini:

1. Budaya Seseorang dan Budaya Pasar

Aspek kebiasaan pasar dan manusia diprovokasi juga oleh bagaimana anggota organisasi membina bisnis, memperlakukan konsumen dan komunitas yang lebih besar. Kebanyakan kebiasaan orang yang mempunyai struktur horizontal lebih gampang diaplikasikan dan lebih bernilai.

Namun, tetap saja ini dapat merugikan dan menciptakan bisnis rugi sebab kompetisi yang dilaksanakan oleh masing-masing orang dan priortasnya (Boundless,2015).

Sementara itu, market culture lebih konsentrasi pada hasil, kompetisi, prestasi dan bagaimana segalanya dapat diselesaikan (ARtsFWD, 2013).

2. Budaya Adaptif dan Budaya Adhokrasi

Budaya adaptif berarti bersangkutan dengan pemungutan keputusan, evolusi nilai dan meningkatkan bisa jadi bertahan hidup (Costanza et al., 2015). (ArtsFWD, 2013) menjelaskan kebiasaan adhokrasi lebih ke arah pemungutan resikp, inovasi dan priroritas.

  • Budaya Hirarki, Peran dan Kekuatan
  • Budaya Tugas dan Budaya Suku.

Demikianlah penjelasan tentang Budaya Organsasi dari RuangPengetahuan.Co.Id semoga bermanfaat dan menambah wawasan kalian, sampai jumpa.