Pengertian Bakteri

Posted on

Pengertian Bakteri – Dalam kehidupan sehari-hari, sebetulnya tidak sulit untuk mencari bakteri. Pada tubuh manusia bahkan ada bakteri yang menolong sistem pencernaan. Tahukah anda apa bakteri tersebut?

Bakteri tak selamanya jahat dan merugikan kesehatan. Ada jenis-jenis bakteri yang malah bermanfaat untuk tubuh manusia. Untuk itu, ayo kenali definisi bakteri lebih dalam serta fakta-fakta lainnya.

Pengertian Bakteri

Bakteri merupakan orgasnime bersel satu, salah satu format kehidupan dengan populasi terbanyak di Bumi. Mikroorganisme ini terdapat dimana-mana, laksana di tanah, air, udara, sampai di dalam tubuh setiap manusai dan hewan. Kebanyakan bakteri tidak berbahaya, bahkan berfungsi untuk kesehatan.

Intip saja koloni bakteri dalam usus dan vagina wanita, yang bertugas menjaga faedah kedua organ tubuh itu tetap berlangsung optimal.

Namun di luar itu, sejumlah bakteri ialah biang keladi penyebab penyakit. Infeksi bakteri dapat ringan hingga berat yang mengakibatkan kematian. Misalnya laksana tuberkulosis dan kolera.

Ciri-ciri Bakteri

Berikut merupakan ciri-ciri dari bakteri.

1. Basil (bacillus)

Berbentuk batang atau silinder dengan variasi monobasil (hanya satu), diplobacillus (bergandengan dua-dua) dan streptobacillus (bergandengan berbentuk rantai). Meski begitu, ada juga yang berbentuk agak bundar sampai-sampai disebut coccobacillus. Contoh, Bacillus anthracis.

2. Kokus (coccus)

Berbentuk bulat laksana bola. Variasinya ialah micrococcus (tunggal), diplococcus (bergandengan dua-dua), tetracoccus (bergandengan empat dan menyusun bujur sangkar), sarcina (bergerombol menyusun kubus), staphylococcus (bergerombol), dan streptococcus (bergandengan menyusun rantai). Contohnya, Staphylococcus aureus.

3. Spiral (sprillum)

Bakteri yang berbentuk lengkung dan nampak laksana spiral. Variasi bentuknya terdapat vibrio (berbentuk koma, andai lengkung tidak cukup dari separuh lingkaran), spiral (jika format lengkung lebih dari separuh lingkaran), dan spirochete (bentuk lengkung menyusun struktur yang fleksibel). Contoh, Treponema pallidum.

Bakteri kerap dicerminkan mempunyai bulu atau rambut disekitar tubuhnya. Benda tersebut disebut flagela atau yang tidak jarang disebut pun bulu cambuk.

Flagela adalah bagian dari struktur sel yang berbentuk batang atau spiral dan terletak pada dinding sel dan bermanfaat sebagai perangkat gerak.

Berbeda dari makhluk hidup beda yang memerlukan oksigen, ada sejumlah jenis bakteri yang dapat hidup tanpa oksigen. Bakteri jenis tersebut disebut anaerob. Contohnya, Micrococcus denitrificans yang dapat membongkar senyawa menjadi metan.

Adapula jenis bakteri yang memerlukan oksigen untuk hidup atau disebut juga bakteri aerob. Salah satu contohnya, bakteri nitrifikasi yang dapat mengganti amonia menjadi nitrat.

Baca juga: Pengertian Siswa

Klasifikasi Bakteri

Tentang pengelompokan bakteri, dapat dipisahkan menurut ciri khas dinding sel yang diluncurkan kesatu kali oleh bakteriologi asal Denmark Hans Christian Gram melewati pewarnaan gram.

Pada pengelompokan ini, bakteri dipisahkan menjadi bakteri gram negatif, bakteri gram positif, dan bakteri tidak berdinding sel.

1. Bakteri Gram Negatif

Bakteri gram negatif merupakan bakteri yang mempunyai lapisan peptidoglikan tipis dan dinding sel dapat menyerap warna merah. Contohnya, bakteri bergenus Streptomyces, Streptococcus, dan Mycrobacterium tuberculosis.

2. Bakteri Gram Positif

Bakteri gram positif yaitu bakteri yang mempunyai lapisan peptidoglikan tebal dan dinding selnya dapat menyerap warna violet. Contohnya, bakteri ungu, Enterobacteria, Vibrio, dan lainnya.

3. Bakteri Tidak Berdinding Sel

Bakteri tidak berdinding sel berarti tidak mempunyai dinding sel. Salah satu bakteri yang bertipe ini ialah bakteri Micoplasma.

4. Bakteri Cyanobacteria

Kebutuhan energi didapat dari proses fotosintesis yang memerlukan sinar matahari, layaknya tumbuhan. Contoh kumpulan Cyanobacteria ialah alga biru dan hijau.

5. Bakteri Autotrof

Mereka bisa memproduksi makanannya sendiri. Bakteri autotrof dipisahkan lagi menjadi dua. Yakni, fotoautotrof kemoautotrof.

Fotoautotrof memerlukan energi dari cahaya matahari guna memproduksi makanan dengan teknik mengganti bahan anorganik menjadi organik. Contohnya, bakteri hijau dan bakteri ungu.

Sedangkan kemoautotrofmemanfaatkan energi dari reaksi kimia untuk menciptakan makanannya sendiri yang tercipta dari bahan organik. Contohnya, nitrobacter, nitrasococcus, dan nitrosomonas.

6. Bakteri Heterotrof

Kelompok bakteri ini mendapat makanan dari organisme lain. Ada enam jenisnya. Yakni, parasit (mendapat makanan dari bakteri atau inangnya. Contohnya Borellia), Saprofit (mendapat makanan dari saldo organisme mati. Contohnya, Methanobacterium), patogen (dapat mengakibatkan penyakit. Contohnya, Clostridium).

Apatogen (tidak dapat memunculkan penyakit), Eubacteria (dikenal sebagai bakteri murni. Contohnya, Monera), dan Archaebacteria (dapat hidup ditempat ekstrem).

Baca juga: Pengertian Big Data

Perbedaan Virus dan Bakteri

Dari segi ukuran, virus dan bakteri sama-sama tergolong mikroorganisme atau organisme yang paling kecil. Keduanya sama-sama memunculkan kerugian untuk tubuh, tetapi tetap terdapat perbedaan antara virus dan bakteri.

1. Bakteri

  • Bakteri adalah mikroorganisme (organisme kecil) yang terdiri atas sel tunggal. Bakteri ini memiliki format yang pelbagai dan fitur struktural.
  • Bakteri bisa tumbuh diberbagai tempat, tergolong tubuh manusia
  • Keberadaan bakteri sudah tercatat semenjak 3.5 miliar tahun yang kemudian dan bisa bertahan pada sebuah lingkungan ekstrim, laksana suhu yang paling panas ataupun paling dingin.
  • Bakteri yang riskan dan memunculkan infeksi pada insan disebut dengan bakteri patogen.
  • Sementara, bakteri terdapat yang tidak berbahaya untuk tubuh manusia. Sebagai contoh, bakteri yang hidup dalam usus insan dan berperan dalam proses pencernaan.
  • Beberapa misal infeksi yang diakibatkan bakteri diantaranya radang tenggorokan, tuberkulosis, dan infeksi drainase kemih.

2. Virus

  • Sementara, virus juga memiliki format yang beragam. Hanya saja, dilihat dari sisi ukuran, virus jauh lebih kecil daripada bakteri.
  • Tidak melulu ukuran, perbedaan lain yakni virus memerlukan inang. Virus hanya dapat berkembang biak bilamana menempel pada inang yang berupa sel atau jaringan hidup. Jika tidak berada pada sel inang, virus hanyalah benda tidak hidup.
  • Bergantungnya virus pada inang guna berkembang biak berikut yang menciptakan virus mempunyai sifat parasit. Dimana, faedah sel inang dipungut alih guna mereplikasi tubuhnya sendiri lebih banyak.
  • Beberapa jenis virus membunuh sel inang sebagai teknik untuk berkembang biak.
  • Virus mempunyai sifat lebih tegas ketika menyerang unsur sel. Misalnya, di antara virus menyerang sel hari, virus lainnya menyerang sistem pernapasan. Ada pun jenis virus yang menyerang sel darah.
  • Beberapa misal penyakit yang diakibatkan oleh virus diantaranya Covid-19, AIDS, flu,dan masih tidak sedikit lagi.

Dampak Infeksi Virus dan Bakteri

Meski bertolak belakang dalam segi ciri-cirinya, tetapi infeksi dua-duanya memiliki fenomena yang sama. Misalnya, bersin, batuk, demam, radang, dan lainnya. Adanya fenomena tersebut sebagai upaya sistem kekebalan tubuh dalam merespon serangan virus dan bakteri.

Baik virus dan bakteri pun sama-sama mempunyai sifat menular. Beberapa jenis yang bisa menular melewati kontak langsung dengan penderita atau hubungan seksual.

Di samping itu, penularannya juga dapat melalui makanan atau air yang terkontaminasi. Seseorang yang tertular juga akan merasakan efek yang sama yakni infeksi.

Jenis infeksi bakteri dan virus bermacam-macam. Ada yang ringan sampai kronis, dilangsungkan lama, sementara, sampai seumur hidup.

Baca juga: Pengertian Sensor

Bagaimana Cara Menentukan Infeksi Penyakit oleh Bakteri atau Virus?

Mengingat fenomena penyakit dampak infeksi bakteri dan virus yang serupa, terkadang susah untuk mengidentifikasinya sendiri.

Untuk menilainya, hubungilah dokter guna mendiagnosis penyebab dari infeksi tersebut. Bahkan, dokter pun bakal mengalami kendala untuk menilai penyebab penyakitnya. Misalnya saja penyakit pneumonia, meningitis, dan diare yang memungkinkan diakibatkan oleh virus maupun bakteri.

Nah, untuk memahami lebih detail, dokter bakal melakukan sejumlah pemeriksaan lanjutan, laksana menanyakan riwayat medis yang dipunyai pasien dan pemeriksaan jasmani untuk meyakinkan diagnosis pasien.

Jika perlu, dokter bakal meminta pasien mengerjakan tes darah atau tes urin. Bahkan, dalam sejumlah kasus, dibutuhkan tindakan biopsi yaitu pemungutan sampel jaringan untuk dicek di laboratorium.

Dengan demikian, serangkaian pengecekan akan mengindikasikan bukti bahwa infeksi penyakit diakibatkan oleh bakteri atau virus.

Pengobatan Berdasarkan Hasil Diagnosis

Pengobatan diserahkan menurut hasil diagnosisnya. Apabila penyakit tersebut diakibatkan oleh bakteri, maka diserahkan obat antibiotik.

Obat ini dipakai untuk menghentikan perkembangbiakan bakteri. Faktanya, biasanya antibiotik diserahkan pada pasien yang terinfeksi virus. Padahal, antibiotik tidak efektif guna melawan virus.

Justru, penyembuhan yang berlebih ini akan menciptakan tubuh kebal terhadap antibiotik, sehingga saat terinfeksi bakteri bakal lebih susah terobati.

Bagaimana dengan obat virus? Sebenarnya, tidak ada penyembuhan khusus untuk menanggulangi infeksi virus. Sebab, sistem imun akan berjuang mengalahkannya sendiri.

Kalaupun dokter menyerahkan obat, bukan guna membunuh virus, tetapi meredakan gejalanya. Misalnya, ibuprofen guna meredakan nyeri dan demam.

Meski demikian, tetap terdapat obat tertentu guna menghentikan siklus hidup virus, misalnya valacyclovir untuk menanggulangi infeksi virus Herpes.

Berdasarkan keterangan dari dokter Irma Lidia, kesebelasan dokter Lifepack, “Kebanyakan infeksi virus sembuh secara spontan pada pribadi yang imunokompeten.

Namun ada pun obat antivirus atau antiviral untuk sejumlah infeksi virus tertentu, obat itu bertujuan guna meminimalkan fenomena dan infektivitas serta mempersingkat durasi penyakit. antiviral atau antivirus.

Berbeda dengan antibiotik yang bekerja menghancurkan atau menonaktifkan bakteri, obat antivirus bekerja dengan teknik menghambat replikasi virus dengan harapan mengurangi viral load dan menantikan mekanisme bawaan tubuh untuk menetralkan virus atau menghambat virus masuk ke sel host.

Namun sebab virus bersembunyi dalam sel anda karena tersebut sulit untuk mengejar target obat yang mengganggu replikasi virus tanpa pun merugikan sel inang.” tambahnya.

Demikianlah penjelasan tentang Bakteri dari RuangPengetahuan.Co.Id semoga bermanfaat dan menambah wawasan kalian, sampai jumpa.