Pengertian Majas – Gaya bahasa atau majas ialah ungkapan paparan pesan yang menggunakan ucapan-ucapan kiasan. Jadi, majas memiliki makna yang tidak sebetulnya atau berupa bahasa imajinatif.
Selain menciptakan ungkapan menjadi indah, majas pun bertujuan menciptakan pembaca atau penikmat karya sastra dapat merasakan emosi yang ada dalam masing-masing karya, khususnya yang berupa tulisan.
Dengan memakai majas, paparan kalimat menjadi lebih unik dan tidak membuat jenuh orang yang membaca. Majas juga dapat mengekspresikan apa yang dimaksud penulis.
Biasanya majas dipakai untuk penulisan artikel, novel, cerpen, puisi, dan karya sastra lainnya. Gaya bahasa atau majas memiliki pelbagai jenis dengan destinasi dan faedah berbeda-beda.
Macam-macam majas dipecah dalam sejumlah kelompok, mulai majas perbandingan, pertentangan sampai majas yang dipakai untuk destinasi sindiran.
Untuk mengetahui lebih dalam mengenai majas, kita dapat membaca definisi dari semua ahli, fungsi, macam-macamnya berserta contoh.
Pengertian Majas
Majas adalah salah satu format gaya bahasa guna mendapatkan keadaan dalam suatu kalimat supaya semakin hidup.
Mudahnya dapat kita pahami bahwa majas itu dapat menjadi ungkapan yang dapat menghidupkan sebuah kalimat. Majas mengerjakan penyimpangan dari arti dari sebuah kata yang biasa digunakan.
Contohnya laksana di awal tulisan tadi, “tangan kanan”. Tangan kanan bila disaksikan dari arti sebenarnya merupakan anggota tubuh manusia.
Namun, dalam kalimat “Dia tergolong tangan kanan Pak Budi”, maka arti anggota tubuh juga hilang. Makna “tangan kanan” pulang menjadi orang kepercayaan.
Pengertian Majas Menurut Para Ahli
Berikut merupakan definisi majas menurut dari beberapa para ahli:
1. Aina Prihantini
Majas ialah bahasa berkias yang bisa menghidupkan atau menambah efek dan memunculkan konotasi tertentu.
2. Prof. Dr. H. G. Tarigan
Majas merupakan cara mengungkapkan pikiran melewati gaya bahasa secara khas yang menunjukkan jiwa dan jati diri seorang penulis.
3. Aminuddin
Majas adalah gaya bahasa yang digunakan seorang pengarang saat mengulas idenya yang bersesuaian dengan destinasi dan efek eksklusif yang hendak dituju.
4. Gorys Keraf
Majas yaitu sebuah gaya bahasa dalam karya sastra yang dikatakan dengan jujur, menarik, dan sopan santun.
5. Luxemburg
Majas ialah sebuah gaya bahasa yang memberikan ciri khas pada suatu teks, yang berarti pada masa-masa khusus suatu teks dapat dimisalkan seperti pribadi yang tidak sama dengan pribadi lain.
Fungsi Majas
Majas adalah salah satu bentuk gaya bahasa yang digunakan untuk menyampaikan ide atau makna dengan cara yang tidak langsung atau kreatif. Fungsi majas dapat bervariasi tergantung pada jenis majas yang digunakan. Berikut adalah beberapa fungsi umum majas:
1. Memberikan Kesan atau Gambaran Lebih Jelas
Majas dapat digunakan untuk memberikan gambaran atau impresi yang lebih kuat pada pembaca atau pendengar.
Contohnya, metafora atau simile dapat digunakan untuk membuat perbandingan yang memberikan gambaran yang lebih hidup.
2. Meningkatkan Ekspresi Emosional
Majas sering digunakan untuk mengekspresikan emosi atau perasaan dengan lebih intens. Penggunaan metafora, personifikasi, atau hiperbola dapat membantu menciptakan atmosfer yang lebih kaya secara emosional.
3. Membuat Tulisan atau Pidato Menarik
Penggunaan majas dapat membuat tulisan atau pidato lebih menarik dan menghibur. Pembaca atau pendengar cenderung lebih terlibat ketika bahasa digunakan dengan cara yang kreatif dan tidak konvensional.
4. Menyampaikan Makna secara Tersirat
Majas sering kali digunakan untuk menyampaikan makna secara tersirat atau tidak langsung. Ini memberikan kedalaman pada pesan yang disampaikan, dan pembaca atau pendengar mungkin perlu memikirkan lebih dalam untuk memahaminya sepenuhnya.
5. Memperkaya Gaya Bahasa
Penggunaan majas dapat memberikan kekayaan pada gaya bahasa seseorang. Ini dapat membuat tulisan atau pidato lebih unik dan membedakannya dari karya-karya lain.
6. Meningkatkan Daya Ingat
Majas dapat membantu meningkatkan daya ingat karena penggunaan bahasa yang kreatif dapat membuat pesan lebih mencolok dan mudah diingat.
7. Menghibur atau Memberikan Hiburan
Beberapa majas, terutama yang bersifat humoris, dapat digunakan untuk memberikan hiburan kepada pembaca atau pendengar. Contohnya adalah paronomasia atau permainan kata yang mengundang tawa.
8. Memberikan Kesan Artistik atau Keindahan
Majas sering digunakan dalam karya sastra dan seni untuk memberikan kesan artistik atau keindahan pada karya tersebut.
Penting untuk diingat bahwa efektivitas penggunaan majas tergantung pada konteks penggunaannya dan pemahaman pembaca atau pendengar terhadap majas tersebut.
Selain itu, penggunaan majas yang berlebihan atau tidak sesuai konteks dapat membuat pesan menjadi membingungkan atau kehilangan kejelasan.
Macam-macam Majas
1. Majas Sindiran
Macam-macam majas yang kesatu ialah majas sindiran. Majas sindiran seringkali mengandung ungkapan ucapan-ucapan kiasan yang bertujuan guna menyentil seseorang atau suasana tertentu. Berikut sejumlah jenis majas sindiran beserta contohnya:
- Ironi
Ironi adalah majas sindiran yang umumnya memakai kata kiasan dengan arti yang berlawanan dengan suasana sebenarnya. Contoh: Ruang bekerja anda sangat rapi, sehingga aku kesusahan duduk di sini.
- Sinisme
Sinisme tergolong majas sindiran yang dipakai untuk memberi sindiran secara langsung untuk orang lain. Contoh: Badanmu bau sekali, namun kalau diajak mandi tidak mau.
- Sarkasme
Terakhir merupakan majas sarkasme. Majas sindiran yang satu ini menggunakan ucapan-ucapan berkonotasi kasar untuk menyerahkan sindiran untuk orang lain. Contoh: Dasar tidak becus! Kalau tidak dapat kerja, kamu melulu akan jadi sampah masyarakat.
2. Majas Pertentangan
Macam-macam majas selanjutnya yaitu majas pertentangan. Majas pertentangan seringkali digunakan untuk mengindikasikan maksud tertentu melalui ucapan-ucapan kiasan yang bertentangan arti. Berikut macam-macam majas pertentangan beserta misalnya yang perlu dicerna :
- Litotes
Litotes tergolong majas pertentangan yang umumnya memakai ungkapan merendahkan diri, padahal kenyataan kenyataan yang terjadi malah sebaliknya.
Contoh: Silakan mampir ke gubuk kami yang simpel ini. Kata ‘gubuk’ di sini mewakili makna dari rumah.
- Paradoks
Paradoks adalahmajas pertentangan yang seringkali membandingkan situasi sebetulnya dengan situasi kebalikannya yang saling bertentangan. Contoh: Di tengah keramaian tersebut aku merasa kesepian.
- Antitesis
Antitesis tergolong satu salah satu majas pertentangan. Majas antitesis seringkali memadukan pasangan kata yang memiliki makna bertentangan.
Contoh: seluruh orang sama di mata hukum, tak peduli tua-muda atau kaya-miskin. Tua-muda dan kaya-miskin adalahdua paduan kata yang mempunyai makna berlawanan.
- Kontradiksi Interminus
Majas kontradiksi interminus dipakai untuk membantah pernyataan yang dilafalkan sebelumnya. Biasanya pemakaian majas ini disertai dengan konjungsi, laksana ‘hanya saja’ atau ‘kecuali’. Contoh: Semua siswa boleh bermain, kecuali siswa yang tidak menggarap tugas.
3. Majas Penegasan
Majas penegasan adalah gaya bahasa yang dipakai untuk mengaku sesuatu secara tegas guna menambah pemahaman serta kesan untuk pembaca atau pendengar. Beberapa yang tergolong jenis majas penegasan, antara lain:
- Pleonasme
Pleonasme adalah gaya bahasa yang menggunakan ucapan-ucapan dengan arti sama, terkesan tidak efektif, namun disengaja guna menegaskan sesuatu. Contoh: Ayo cepat naik ke atas, sebelum makananmu menjadi dingin.
- Repetisi
Repetisi ialah gaya bahasa yang mengulang ucapan-ucapan dalam sebuah kalimat. Contoh: Pria tersebut pencopetnya, dia pelakunya, dia yang mengambil isi kantong saya.
- Retorik
Retorik merupakan gaya bahasa dalam format kalimat tanya, tetapi sebetulnya tidak butuh dijawab. Majas ini seringkali dipakai guna penegasan sekaligus sindiran. Contoh: Kalau anda salat subuh masing-masing kapan saja?
- Klimaks
Klimaks ialah gaya bahasa yang menyatakan lebih dari dua urusan secara berurutan, di mana tingkatannya kian lama kian tinggi.
Contoh: Pada saat tersebut semua orang, mulai bayi, anak-anak, remaja, orang dewasa, sampai lansia pergi mengungsi dampak gempa.
- Antiklimaks
Antiklimaks adalah gaya bahasa yang menyatakan lebih dari tingkatan tertinggi ke tingkatan terendah. Contoh: Setiap hari senin, mulai staf dan karyawan rutin mengemban upacara bendera.
- Pararelisme
Pararelisme merupakan gaya bahasa yang mengulang-ulang suatu kata guna menegaskan arti kata itu dalam sejumlah definisi yang berbeda. Biasanya jenis majas ini dipakai pasa suatu puisi. Contoh: Kasih tentu murah hati, kasih tentu lemah lembut, kasih tentu memaafkan.
- Tautologi
Tautologi adalah gaya bahasa yang mengulang kata yang bersinonim guna menegaskan suatu situasi atau maksud tertentu. Contoh: Sejarah masa kemudian pria tersebut sangat kelam.
4. Majas Perbandingan
Majas komparasi atau perbandingan adalah gaya bahasa mengandung ungkapan dengan teknik menyandingkan atau mencocokkan suatu objek yang lainnya, melewati proses penyamaan, melebih-lebihkan, atau penggantian. Di dalam majas komparasi ini masih dapat dipecah ke dalam sejumlah sub jenis, yakni:
- Hiperbola
Majas hiperbola tergolong sebagai satu salah satu majas perbandingan. Majas hiperbola dipakai untuk mengungkapkan sesuatu dengan teknik yang berlebihan, bahkan tidak jarang tidak masuk akal.
Contoh: Pria tersebut mempunyai semangat yang keras laksana baja, pasti ia bakal menjadi orang sukses.
- Eufimisme
Majas komparasi eufimisme ialah gaya bahasa yang dipakai untuk menggantikan ucapan-ucapan yang tidak cukup baik dengan ucapan-ucapan yang lebih halus. Contoh: Kata ‘kencing’ diganti dengan ‘buang air kecil’.
- Metanomia
Majas komparasi metanomia berupa gaya bahasa yang menyandingkan istilah sesuatu guna mengacu pada benda umum.
Contoh: Bila haus, minumlah Aqua. Kata ‘Aqua’ di sini dikenal sebagai suatu merek dagang air mineral yang sudah lumayan terkenal.
- Simile
Selanjutnya merupakan majas simile. Majas komparasi yang satu ini lazimnya menyandingkan suatu kegiatan dengan sebuah ungkapan. Contoh: Anak kecil tersebut menangis laksana anak ayam kehilangan induknya.
- Alegori
Majas alegori dipakai untuk menyandingkan sebuah objek dengan kata kiasan. Contoh: Mencari perempuan yang sempurna seperti menggali jarum dalam tumpukan jerami.
Tips Membuat Majas
Membuat majas dapat menjadi salah satu cara untuk membuat tulisan atau pidato lebih menarik, ekspresif, dan kreatif. Berikut beberapa tips untuk membuat majas:
1. Pahami Jenis Majas
Kenali berbagai jenis majas dan pahami bagaimana masing-masing bekerja. Beberapa contoh majas meliputi metafora, simile, personifikasi, hiperbola, dan banyak lagi. Pahami keunikan masing-masing majas dan kapan sebaiknya menggunakannya.
2. Pertimbangkan Konteks
Pastikan untuk mempertimbangkan konteks penggunaan majas. Sesuaikan jenis majas dengan pesan yang ingin disampaikan dan audiens yang akan menerima pesan tersebut.
Beberapa majas mungkin lebih cocok untuk situasi formal, sementara yang lain dapat digunakan dalam konteks yang lebih santai atau kreatif.
3. Pikirkan Metafora dan Simile yang Kreatif
Metafora dan simile adalah cara yang efektif untuk membuat perbandingan yang menarik. Cobalah untuk menciptakan perbandingan yang tidak lazim atau yang tidak terduga.
Ini dapat membuat pembaca atau pendengar lebih terlibat dan menciptakan gambaran yang lebih hidup.
4. Bermain dengan Kata-kata
Gunakan permainan kata atau paronomasia untuk memberikan sentuhan humor atau untuk mengekspresikan ide dengan cara yang cerdik. Ingatlah untuk tidak berlebihan sehingga pesan tetap jelas.
5. Terapkan Personifikasi dengan Bijak
Personifikasi melibatkan memberikan sifat manusiawi pada objek non-manusiawi. Ketika menggunakan personifikasi, pastikan objek tersebut sesuai dengan karakteristik yang dihadirkannya. Hal ini dapat memberikan dimensi baru pada objek atau konsep yang sedang dibicarakan.
6. Gunakan Hiperbola dengan Hati-hati
Hiperbola melibatkan penggunaan pernyataan yang berlebihan untuk efek dramatis. Gunakan hiperbola dengan hati-hati sehingga tidak mengurangi keaslian pesan atau membuatnya terdengar tidak masuk akal.
7. Perhatikan Ritme dan Suara Bahasa
Selain memperhatikan struktur dan makna, perhatikan juga ritme dan suara bahasa. Pilihan kata, irama, dan alur kalimat dapat mempengaruhi bagaimana pesan diterima.
8. Berpikir Kreatif dan Inovatif
Cobalah untuk berpikir di luar kotak dan jangan takut untuk mencoba sesuatu yang baru. Kreativitas dan inovasi sering kali menghasilkan majas yang paling mengesankan.
9. Perhatikan Penggunaan Majas oleh Penulis Terkenal
Membaca karya-karya penulis terkenal dapat memberikan inspirasi. Perhatikan bagaimana mereka menggunakan majas untuk meningkatkan gaya bahasa dan ekspresi.
10. Revisi dan Evaluasi
Setelah membuat majas, revisi dan evaluasi tulisan Anda. Pastikan bahwa majas yang Anda gunakan memperkaya pesan dan tidak mengaburkan makna. Sesuaikan penggunaan majas jika diperlukan agar pesan tetap jelas dan efektif.
Ingatlah bahwa penggunaan majas harus mendukung tujuan komunikasi Anda. Jangan gunakan majas hanya untuk kepentingan gaya semata, tetapi pastikan bahwa mereka memperkaya pesan yang ingin Anda sampaikan.
Demikianlah penjelasan tentang Majas dari RuangPengetahuan.Co.Id semoga bermanfaat dan menambah wawasan kalian, sampai jumpa.