Pengertian Cloud Computing – Kebutuhan akan data menjadi sangat penting di dunia IT, terutama untuk perusahaan atau startup yang bergerak di bidang teknologi dan digital.
Untuk itulah, butuh adanya suatu wadah atau lokasi untuk menyimpan sekian banyak informasi dan data dalam kapasitas yang besar.
Untuk menangani urusan tersebut, saat ini telah dibuat terobosan teranyar dengan memanfaatkan jaringan internet yang disebut dengan cloud computing. Istilah itu tentu saat ini sudah tidak asing untuk pemakai media internet.
Sehingga, tidak sedikit yang memakai penyimpanan berbasis cloud, daripada memakai penyimpanan yang berbasis konvensional.
Untuk yang belum memahami apa itu cloud computing, kami akan menyerahkan pemaparannya mulai dari pengertian, hingga teknik kerjanya. Maka dari itu simak artikelnya dibawah ini, enjoy.
Pengertian Cloud Computing
Cloud Computing dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi Komputasi Awan. ‘Komputasi’ diterjemahkan sebagai campuran pemanfaatan teknologi komputer, sementara ‘Awan’ adalah metafora dari pengembangan infrastruktur berbasis internet.
Secara harfiyah, pengertian Cloud Computing ditafsirkan sebagai kelompok seperangkat teknologi yang seringkali membentuk lingkungan cloud. Namun Rountree, Derrick; Castrillo, 2014 menilai kelompok teknologi itu bukan inti dari Cloud Computing.
Cloud Computing adalah gaya komputasi baru di mana sumber daya yang terukur secara dinamis dan tidak jarang kali memakai konsep virtualisasi yang disediakan oleh provider dengan memanfaatkan media internet.
Secara konsep, pengertian Cloud Computing berarti menyimpan dan mengakses data dan program melewati internet dari lokasi bertolak belakang atau memakai komputer dari hard drive komputer kita. Syarat utama dalam konsep Cloud Computing ialah kehadiran internet guna mengakses data.
Berdasarkan keterangan dari K. Chandrasekara pada 2018, dengan memakai Cloud Computing, Anda dapat mengakses data atau program di mana saja, kapan saja, dan dengan perlengkapan apapun.
Berdasarkan keterangan dari Sullivan pada 2009 dalam ‘The Definitive Guide to Cloud Computing’, Cloud Computing adalahmodel pemberian layanan teknologi informasi guna pemakai secara luwes dengan server virtual, skalabilitas besar, dan manajemen layanan.
Layanan teknologi informasi ini dapat dipakai oleh organisasi guna mempermudah menjalankan proses bisnisnya.
Herwin Anggeriana pada 2011 dalam Jurnal ‘Cloud Computing: Komputasi Awan’ menilai Cloud Computing adalahtren baru di bidang komputasi terdistribusi di mana sekian banyak pihak bisa mengembangkan software dan layanan berbasis SOA (Service Oriented Architecture) di jaringan internet.
Pengguna Cloud Computing bisa mengakses layanan dari sekian banyak perangkat laksana PC, laptop, bahkan smartphone tanpa butuh mempunyai infrastruktur jasmani lain. Pengguna melulu perlu mencarter ‘infrastruktur virtual’ dari penyedia pihak ketiga.
Provider TI menyerahkan layanan untuk pemakai platform Cloud Computing dengan pembayaran menurut pemakaian. Data-data di dalam layanan tersebut ditabung di tidak sedikit server cloud dan kelompok server menyusun data center.
Sejarah Kehadiran Teknologi Cloud
Berdasarkan sejarahnya, Cloud Computing adalah hasil penilaian bertahap. Konsep penggabungan computing resources melewati jaringan global disebut-sebut bermula pada tahun 1960-an seiring dengan kemunculan ‘Intergalactic Computer Network’ oleh JCR Licklider.
Ia pun bertanggung jawab atas pembangunan Advanced Research Projects Agency Network (ARPANET) tahun 1969. Saat tersebut ia mempunyai cita-cita bahwa seluruh insan di dunia seharusnya dapat terhubung dan mengakses program dan data dari sarana manapun dan di manapun.
Namun pandangan beda diungkapkan Herwin Anggeriana dalam bukunya ‘Cloud Computing: Komputasi Awan’. Berdasarkan keterangan dari dia, urusan yang mendasari konsep Cloud Computing bermula pada 1960-an.
Saat itu, John McCarthy, Pakar Komputasi dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) yang pun dikenal sebagai di antara pionir kecerdasan produksi menyampaikan usulan bahwa “suatu hari nanti jaringan komputasi bakal menjadi infrastruktur publik, tak berbeda seperti listrik dan telepon.”
Dalam perkembangannya, Cloud Computing sebetulnya tumbuh bareng internet dan web. Terlihat bahwa pendorong utama teknologi komputasi merupakan adanya revolusi internet.
Pada era 1990-an, perusahaan telekomunikasi mulai menawarkan VPN layanan jaringan individu dengan kualitas lebih baik, tapi ongkos lebih rendah. Bagi menyeimbangkan pemakaian server, mereka memakai bandwidth jaringan, lalu memakai simbol awan sebagai tuntunan titik demarkasi antara provider dan pemakai. Pada dasarnya, Komputasi Awan memperluas batas untuk memblokir server serta infrastruktur jaringan.
Sampai kesudahannya pada 1995, Larry Ellison, Pendiri Oracle memunculkan gagasan Network Computing sebagai kampanye guna menggugat kekuasaan Microsoft yang saat tersebut merajai Desktop Computing dengan Windows 95.
Ellison menawarkan gagasan bahwa pemakai tidak memerlukan software sistem operasi yang dijejalkan ke dalam PC mereka, tetapi dengan Network Computing sebagai pengganti desktop. Namun kesudahannya inovasi tersebut lenyap sebab kualitas jaringan komputer yang belum memadai, dan pemakai pulang memilih PC desktop.
Seiring pertumbuhan performa jaringan komputer pada akhir 1990-an, bermunculan konsep penerus Network Computing yakni Application Service Provider (ASP) yang menawarkan akses program software tertentu melewati web. Faktor pendorong peradaban konsep ini ialah munculnya sekian banyak layanan hosting dan bahasa pemrograman berbasis web.
Sampai akhirnya hadir terobosan baru mempunyai nama Cloud Computing yang tak bergantung pada sistem operasi tertentu, melainkan melulu perlu mengakses internet dan mengarah ke alamat website untuk menjalankan program yang dibutuhkan.
Popularitas Komputasi Awan semakin menjulang saat timbulnya layanan dalam format software as a service (SaaS) Salesforce.com pada tahun 1999. Aplikasi Customer Relationship Management (CRM) ini dirasakan sebagai pencetus kesatu software perusahaan yang dijalankan melewati Internet.
Perkembangan berikutnya pada 2005 Amazon Web Services mengenalkan teknologi Elastic Compute Cloud (EC2), Google App Engine, dan IBM Blue Cloud Initiative. Jadi, terdapat website layanan web yang di komersialkan dan memungkinkan pribadi atau perusahaan kecil untuk mencarter server supaya dapat menjalankan software komputer mereka.
Di Indonesia, ada juga pemain-pemain besar yang menjalankan bisnis berbasis Cloud Computing, laksana perusahaan kepunyaan pemerintah PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk. Telkom meluangkan layanan Cloud Computing guna memenuhi keperluan pemakai.
Cara Kerja Cloud Computing
Cara kerja teknologi cloud computing sebenarnya lumayan sederhana. Komputasi awan menjadikan internet sebagai pusat penyimpanan dan pengelolaan data. Selanjutnya, perlengkapan yang dipakai untuk mengakses cloud storage mesti memiliki koneksi dan jaringan internet. Setelah terhubung, user sudah dapat menggunakan teknologi ini.
Sedangkan dalam ruangan virtual cloud, sumber daya yang ada dikoleksi dan diciptakan untuk menciptakan melayani keperluan pelanggan. Sumber daya ini dirancang guna menjadi lebih fleksibel supaya pemakainya dapat mengakses lebih tidak sedikit ruang penyimpanan andai perlu.
Jika terdapat sumber daya yang tidak dipakai saat user memakai software dan aplikasi, maka resources itu akan dilepas pulang ke jaringan cloud.
Fungsi Cloud Computing
Terdapat banyak sekali faedah yang dipunyai oleh cloud computing, sebagai berikut kami mencakup menjadi tiga faedah utama dari pemakaian cloud computing guna membantu kegiatan pemakai.
1. Meningkatkan Kapasitas Penyimpanan Data
Dengan memakai cloud computing, maka kapasitas penyimpanan menjadi lebih lebih banyak daripada kamu menggunakan penyimpanan dalam suatu perangkat contohnya flashdisk, hardisk, dan beda sebagainya. Teknologi cloud bisa menyimpan sekian banyak informasi kamu dengan pertolongan media internet.
Jadi informasi kamu akan tersimpan di dalam database internet yang memakai teknologi big data. Contoh dari pemakaian penyimpanan berbasis cloud, ialah Google Cloud.
2. Meningkatkan Kinerja Stakeholder
Fungsi yang kedua, dengan memakai penyimpanan berbasis cloud, maka kinerja dari masing-masing pemangku kepentingan suatu bisnis bakal menjadi lebih produktif dan optimal.
Dimana, masing-masing tim atau departemen bisa saling terhubung dalam masa-masa yang bersamaan dan bisa menghemat resource yang ada.
3. Mendapatkan Pembaharuan Sistem Secara Rutin (Up To Date)
Fungsi yang ketiga ini merupakan kelebihan dan karakteristik dari cloud computing. Dimana, guna mengatasi sekian banyak kekurangan yang terdapat dan mengekor perkembangan trend di era teknologi berbasis digital, maka sistem bakal terus mengerjakan pembaharuan basis data secara rutin.
Update itu mempunyai tujuan untuk menambah keamanan, lantas meningkatkan fitur untuk menyerahkan pengalaman yang lebih baik untuk pemakai internet di semua dunia.
Sehingga, masing-masing proses penyimpanan menjadi lebih aman, efektif, dan memiliki kredibilitas yang tinggi.
Jenis-jenis Cloud Computing
Setelah memahami pengertian dan fungsi dari cloud computing, selanjutnya masuk pada jenis atau tipe-tipe dari teknologi cloud computing. Jika disaksikan dari sistem pemakaian atau hak aksesnya, cloud computing terbagi menjadi empat jenis, inilah penjelasannya.
1. Public Cloud
Public cloud computing merupakan penyimpanan masing-masing data dan informasi pada media internet dengan model layanan yang memakai hak akses secara publik. Yang berarti, kamu dapat memakai setiap fitur dan layanan secara cuma-cuma dan tidak membutuhkan biaya.
Contoh dari public cloud computing sendiri ialah media sosial, laksana Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, dan lain lain. Kemudian, pada layanan berbasis email, ialah Gmail, Yahoo, dan Hotmail. Akan tetapi, public cloud pun mempunyai kelemahan, yakni sistem ketenteraman yang gampang diretas dan memungut data personal user guna diperjualbelikan.
2. Private Cloud
Private cloud yaitu pemakaian teknologi cloud guna kepentingan sebuah organisasi atau perusahaan saja yang mempunyai sifat private. Biasanya, dipakai untuk keperluan bisnis supaya lebih gampang dan cepat dalam menghubungkan komunikasi antar tim.
Untuk penerapannya sendiri melulu dapat dipakai oleh stakeholder dalam perusahaan atau organisasi yang sama. Maka dari itu, private cloud computing mempunyai sistem ketenteraman yang lebih baik daripada public cloud computing.
3. Community Cloud
Community cloud yakni sistem penyimpanan berbasis awan yang dipakai untuk kepentingan suatu komunitas atau institusi. Community cloud bisa dikelola secara internal maupun menggunakan pertolongan pihak ketiga, sampai-sampai dapat meminimalisir ongkos yang dikeluarkan dan bisa ditanggung oleh kedua belah pihak.
4. Hybrid Cloud
Hybrid cloud merupakan gabungan dari private dan public cloud computing, yang mana layanan ini seringkali diterapkan pada suatu institusi. Layanan ini pun termasuk ke dalam Business to Business (B2B) dan Business to Consumer (B2C).
Struktur Cloud Computing
Selanjutnya, masuk pada pelajaran pembahasan tentang struktur apa saja yang dipunyai oleh cloud computing.
1. Computer Front End
Computer front end merupakan komputer desktop yang hadir pada halaman depan interface (antarmuka). Yang mana, dalam urusan ini adalahsisi dari client dan sistem cloud computing. Yang lantas akan dicocokkan dengan kebutuhan faedah dari masing-masing interface -nya.
2. Computer Back End
Computer back end ialah komputer guna melayani keperluan penyimpanan data dalam jumlah yang besar, contohnya ialah komputer server dan data center. Biasanya, computer back end menangani kinerja dan keperluan pengelolaan basis data berkapasitas tinggi.
3. Computer Front and Back End (Hybrid)
Struktur yang ketiga ini bermanfaat untuk menghubungkan antara dua komputer diatas. Dimana, memungkinkan guna dapat bertukar informasi dan data secara cepat dan akurat. Contoh dari device ini ialah LAN (Local Area Network) dan Internet.
Manfaat Cloud Computing
Berikut ini merupakan sejumlah manfaat yang dipunyai oleh cloud computing, diantaranya ialah sebagai berikut.
1. Sebagai Media Penyimpanan pada Server secara Terpusat
Manfaat yang kesatu yaitu menjadi lokasi penyimpanan sekian banyak informasi dalam format dokumen atau data secara tersistem dan terpusat. kita hanya lumayan menggunakan satu software server saja dan tidak membutuhkan proses instalasi.
2. Sebagai Pusat Ketenteraman Data
Manfaat yang kedua merupakan cloud computing meluangkan fitur ketenteraman yang jauh lebih baik daripada model penyimpanan konvensional. Karena, pusat ketenteraman data dikelola langsung oleh perusahaan raksasa yang memiliki resource dan big data yang kompleks.
3. Tahan Lama dan Tidak Membutuhkan Ongkos yang Besar
Manfaat yang terakhir yakni tidak memerlukan ongkos yang besar, karena tidak sedikit sekali akses cloud computing yang mempunyai sifat free dan tidak dikenakan ongkos tambahan. Sebagai contoh ialah pemakaian media sosial dan software pengelola email.
Contoh Penerapan Cloud Computing
Cloud computing sebetulnya bukanlah urusan yang baru, sebetulnya kita sudah memakai konsepnya tetapi belum berkembang sampai saat ini. Berikut contoh pemakaian konsep penciptaan kerangka kerja komputasi secara online:
- Sebuah portal internet yang memiliki sekian banyak fasilitas layanan umum (aplikasi) mulai dari surat elektronik (e-mail), forum diskusi hingga dengan penyimpanan dokumen dengan media penyimpanan yang paling luas hingga pada mekanisme berbagi dokumen (seperti 4shared, indowebster, mediafire dll), layanan blog dsb. Kesemuanya disediakan dalam suatu tempat.
- Layanan Software as a Service atau SaaS dari sekian banyak vendor teknologi informasi terkemuka mulai dari layanan pemindaian virus secara online sampai layanan pemindaian spam, dan sebagainya.
- Artikel pada blog ini secara simpel dapat disebutkan sebagai layanan C=cloud computing dimana kamu dapat mengakses dan mempergunakan secara bersamaan.
- Aplikasi Point of Sale atau POS pada kasir pasar swalayan dengan cara Terminal Service pun dapat dikategorikan sebagai dasar.
- Kesimpulan
- Cloud computing merupakan sebuah proses pengolahan komputasi data dengan pertolongan jaringan internet guna menyimpan keperluan informasi berskala besar.
- Jenis dari cloud computing terbagi menjadi empat, yakni private, public, community, dan hybrid cloud.
- Struktur dari cloud computing terbagi menjadi tiga unsur utama, yakni computer back end, front end, dan hybrid.
Demikianlah penjelasan tentang Cloud Computing dari RuangPengetahuan.Co.Id semoga bermanfaat dan menambah wawasan kalian, sampai jumpa.
Baca juga artikel lainnya :
- Pengertian Komik : Sejarah, Jenis, Fungsi dan Manfaatnya
- Pengertian IP Address : Jenis, Fungsi dan Cara Kerjanya
- Pengertian Hoax : Jenis, Dampak dan Cara Melaporkannya
- Pengertian Harga : Penetapan, Metode, Jenis dan Fungsinya
- Pengertian Brainware : Peran, Jenis dan Pengembangannya
- Pengertian Asuransi : Manfaat, Jenis dan Kriteria Risikonya